Keinginan
yang berbaur dengan sorot lampu
ia
dengan sabar menaburkan
segala
luka di tiap-tiap penjuru
di
meja, buku, mata, hingga jantung.
Lengan
ketakutan menjamah tubuhku
dengan
setia mengajariku derita
dalam
tanya yang tak mampu aku kira.
Aku
tersiksa, di setiap kali aku menutup mata.
Kesunyian
menggema di mana-mana
berdesis
lirih di daun telinga dan mata hati
dirimu,
hanya menjadi mimpi.
Sunyi
meriap di tengah malam
menghantarkan
harap yang senantiasa aku doakan.
Kelak
kau akan mengerti
mengapa
aku memilih diam
daripada
bercerita tentang cinta.
Kage-
Kage-